Cerdas Pemilih Terhindar Money Politic Hingga Lahir Perwakilan dan Pemimpin yang Amanah Serta Berkeadilan

Kenyataan yang amat sulit diera konsumtif dan hidup bergaya itu adalah amanah dan adil dari seseorang yang menduduki takhta singgasana kekuasaan. Tetapi sesulit apapun itu selama matahari terbit dari ufuk timur dan terbenam diufuk barat, maka umat harus terus berikhtiar untuk lahir keterwakilannya dilembaga legislatif dan pemimpin dari level pusat hingga daerah yang memiliki sifat amanah dan keadilan dalam memimpin roda perjalanan bangsa dan Negara.
Bukan usaha yang mudah dalam melahirkan apa yang menjadi cita-cita mulia tersebut karena sangat banyak hal yang harus dipertimbangkan, terutama yang sangat perlu diketahui bahwa tindakan memilih atau mencoblos dihari pemungutan suara itu berkonsekwensi terhadap arah perjalanan negeri selama satu periode dan yang paling menakutkan semua itu adanya pertanggungjawaban kelak dimahkamah Illahi Rabbi dengan pertanyaan kenapa antum harus memilih ini dan itu.
Oleh sebab itu, perkara memilih atau mencoblos itu bukanlah perkara sedeharna akan tetapi sangat perlu untuk mengetahui apa sebenarnya tindakan itu berdampak kemudian terutama dampak dari terpilihnya si anu yang dipilih terhadap agama, bangsa dan rakyat dikemudian hari.
Pertimbangan yang perlu dipertimbangkan oleh antum untuk mimilih si anu dan si ana itu bisa saja antum melihat rekam jejaknya dan analisis tentang kecerdasan intelektual serta daya cintanya terhadap agama sang yang dipilih.
Yang sangat penting bagi antum dalam melihat kapasitas dan kapabilitas yang akan dipilih itu adalah kecintaannya pada agama yang bersangkutan, karena sudah banyak bukti sejarah bila pemimpin yang tidak memiliki kecintaan terhadap agama akan menjadi pemimpin yang bringas dan tega terhadap rakyat itu sendiri dikemudian hari dan bahkan mereka akan suburkan kehidupan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) dalam kepemimpinannya kelak.
Kemudian, antum sebagai pemilih jangan terjebak pada politik uang alias uang atau benda yang diberikan oleh para pelaku itu diterima saja tetapi jangan jadikan itu sebagai alasan untuk memilihnya dan itikad saja pemberian itu sebagai bentuk bantuan mereka (karena mereka orang kaya).
Bila memilih karena adanya pemberian uang atau benda itu sangat berbahaya dikemudian hari karena akan lahir keterwakilan dan pemimpin sebagai pembisnis yang berorientasi untung dan mereka akan usahan breakevent point terlebih dahalu pada saat duduk disinggasana dengan menilep seluruh anggaran Negara untuk kepentingannya.
Dan yang paling berbahaya sekarang mereka menyalurkan anggaran Negara (terutana para yang duduk sekarang sebagai perwakilan atau berkuasa) sambil berkampanye seakan-akan dana itu dari dirinya pribadi padahal itu dari budget Negara yang dialokasikan melalui dana aspirasi, maka sekali lagi jangan jadikan pemberian uang dan benda itu sebagai alasan untuk memilih si anu dan si ana karena pada dasarnya money politic itu termasuk perbuatan dosa.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting untuk menjadi pertimbangan bagi antum sebagai pemilih itu adalah kapasitas keilmuan dari yang dipilih. Logika yang sangat benar adalah pilihlah perwakilan dan pemimpin dengan level pendidikan yang tertinggi dan orang-orang yang memiliki pengetahuan ilmu yang mumpuni serta yang takut akan dosa. Karena hanya orang-orang yang takut dosa sajalah yang akan berlaku amanah dan berkeadilan, dan siapa sebenarnya orang yang takut dosa itu tak lain tak bukan adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan terutama pengetahuan agama itu sendiri.
Dan kenapa antum harus memilih yang level pendidikannya tertinggi, karena pemimpin itu harus memiliki konsep yang kuat untuk membawa kapal besar bangsa ini ditengah-tengah persaingan global demi mencapai kesejahteraan untuk semua, dan orang-orang memiliki latar belakang pendidikan tinggi yang diraihnya secara benar itu akan membentuk pribadi-pribadi yang santun dan mencintai sesame sebab ilmu itu sendiri menekankan pada cinta.
Selamat wahai jelata memilih perwakilan dan pemimpin mu dan datanglah ke tempat pemungutan suara dengan diawali bermunajat kepada Illahi Rabbi agar jangan salah menentukan pilihan, karena salah itu tempatnya bukan di surga. Saleum ureung meutuah.[]
Penulis adalah
*) Dr. Zainuddin, SE, M.Si
Dosen Universitas Serambi Mekkah
Komentar